PERBEDAAN KASUS DISKRIMINASI RAS DALAM NOVEL THE HELP KARYA KATHRYN STOCKETT DENGAN KASUS DISKRIMINASI RAS DI INDONESIA

PERBEDAAN KASUS DISKRIMINASI RAS DALAM NOVEL THE HELP KARYA KATHRYN STOCKETT DENGAN KASUS DISKRIMINASI RAS DI INDONESIA
Oleh: Rizqiana Lestari (2125152132)



Diskriminasi adalah sesuatu yang merujuk pada pelayanan yang tidak adil pada individu tertentu, pelayanan tersebut dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Diskriminasi diartikan sebagai pembedaan perlakuan pada sesama warga negara (berdasarkan warna kulit, golongan, suku, agama dan lain sebagainya. Menurut  Theodorson dan Theodorson (1979), Diskriminasi adalah perlakuan yang tidak seimbang pada perorangan atau kelompok berdasarkan sesuatu, biasanya bersifat kategorikal atau atribut khas seperti ras, suku, agama atau keanggotaan kelas-kelas sosial.
Diskriminasi dapat disebut dengan kata “perbedaan”. Diskriminasi juga memiliki suatu arti yang bertujuk kepada perlakuan orang ataupun kelompok secara berbeda yang biasanya dilihat berdasarkan karakteristik diantara lain seperti ras, asal negara, keyakinan terhadap politik, agama, kebiasaan sosial, orientasi seksual, jenis kelamin ,usia, bahasa serta masih banyak lainnya.
Salah satu prinsip yang ditetapkan pada diskriminasi adalah “semua orang sama sekali tidak memiliki kesamaan”. Diskriminasi dapat diuraikan sebagai suatu ekspresi dan intoleransi bahkan perbuatan prasangka. Jika menurut Undang Undang Nomor 39 tahun 1999, Diskriminasi memiliki arti “Setiap pembatasan, pelecehan, ataupun pengucilan yang bersifat langsung ataupun tidak langsung dinilai berdasarkan golongan yang berbeda dari manusia diantara lain seperti dasar agama, etnis, kelompok, golongan, suku, status ekonomi, status sosial, keyakinan terhadap politik, bahasa yang digunakan, jenis kelamin. Dan dampak negatifnya kerap berakibat penyimpangan, pengutangan, penghapusan keberadaan, ekonomi, hukum, sosial, budaya, pelaksanaan ataupun penggunaan hak asasi yang dimiliki manusia serta berbagai ragam aspek kehidupan lainnya.Ada beberapa jenis diskriminasi yaitu, diskriminasi berdasarkan suku, etnis, ras dan agama, diskriminasi berdasarkan jenis kelamin dan gender, diskriminasi terhadap penyandang cacat, diskriminasi terhadap penderita HIV/ AIDS,  dan diskriminasi karena kasta sosial.

Diskriminasi merupakan suatu perilaku yang sangat menyimpang dan bertentangan dengan semua kaidah-kaidah yang ada didalam kehidupan di muka bumi. Baik dalam pancasila, undang-undang, prinsip-prinsip kenegaraan, bineka tunggal ika, maupun dalam ranah hukum Islam. Diskriminasi sangat tidak dibenarkan karena akan merampas hak dan kekuasaan seorang manusia dalam behkehidupan.
Di negara Indonesia ini sering terjadi diskriminasi ras, banyak kasus yang berkaitan dengan diskriminasi ras. Diskriminasi ras berarti anggapan segolongan ras tertentu bahwa rasnya itulah yang paling unggul dibandingkan dengan golongan ras lain atau bisa disebut dengan rasisme. Diskriminasi ras adalah memperlakukan seseorang secara tidak adil berdasarkan ras mereka. Diskriminasi ras bisa muncul dari sikap sadar atau tidak sadar, yang menempatkan seseorang lebih rendah berdasarkan ras.
Diskrimiasi ras adalah setiap pembedaan, pengecualian, pembatasan atau pilihan berdasarkan ras, warna kulit, keturunan atau asal-usul etnik atau kebangsaan, yang mempunyai tujuan atau berakibat pada mencaut atau mengurangi pengakuan, perolehan atau pelaksanaan HAM dan kebebasan dasar, dalam suatu kesederajatan, dibidang politik, ekonomi sosial, budaya atau bidang-bidang kehidupan masyarakat lainya.
Diskriminasi rasial merupakan salah satu isu diskriminasi paling sering mencuat di masyarakat baik skala kecil seperti pergaulan pertemanan, lingkungan rumah pekerjaan atau perkumpulan-perkumpulan, hingga di luang lingkup daerah, nasional bahkan antar bangsa. Secara tidak sadar, dalam pergaulan sehari-hari kita mungkin saja kita pernah melakukan diskriminasi ras atau lebih sering disebut sebagai tindakan rasis, seperti, mengolok-olok perbedaan fisik teman kita, asal daerah, ras dan suku mereka hingga kebiasaan atau tradisi mereka, meski dalam situasi tidak formal. Isu ini pula yang paling sering kita dengar di berbagai media.
Pembedaan ini kerap terjadi dikarenakan kita merupakan makhluk sosial yang memang bersifat secara alami berminat untuk berkumpul dengan pihak yang mempunyai kemiripan dengan diri kita sendiri. Sedangkan untuk prasangka, kerap terjadi karenal hal ketidak pahaman, ketidak pedulian terhadap sekumpulan kelompok “mereka” atau bisa juga karena perbedaan yang berujung pada ketakutan. Oleh karena hal ketidak pahaman inilah, kita sering membuat hal penyamarataan mengenai kelompok “mereka”, dan membuat semua pihak yang berada di kelompok “mereka” tentunya sama.
           
Banyak sekali contoh diskriminasi ras di dunia ini, ada salah satu novel yang membahas tentang diskriminasi ras yaitu novel The Help karya Kathryn Stockett. Novel The Help menceritakan tentang Eugenia Phelan dengan panggilan Skeeter, dia hidup di kota jackson, kota jackson merupakan bagian dari negara Mississipi, Skeeter adalah seorang penulis yang idealis dan menentang diskriminasi antara warga kulit hitam dan kulit putih. Bekerja di sebuah media besar dan mengisi kolom Dear Myrna. Kesempatan ia manfaatkan untuk sosialisasikan anti rasialis. Semua orang terdekatnya tak ada yang mendukung, malah menjadi bahan cemoohan. Tetapi Skeeter tetap ingin mewujudkannya, malahan ingin membuat buku dengan sudut pandang para pembantu Negro yang menjadi narasumbernya.
Skeeter akhirnya membuat proyek menulis rahasia bersama dua pembantu kulit hitam bernama Aibileen Clark dan Minny Jackson . Salah satu redaktur di tempat Skeeter bekerja, sangat mendukung proyek ini, dengan catatan, ada 12 pembantu yang menyumbang cerita didalamnya. Tentu saja hal ini adalah tantangan berat bagi Skeeter, sebab para pembantu kulit hitam banyak yang ketakutan karena jika ketahuan saling berhubungan dengan kulit putih diluar pekerjaan sebagai pembantu, akan diberikan hukuman dari pemerintah.
Di novel ini menceritkan para pembantu rumah tangga yang banyak diperlakukan tak sewajarnya, seperti diberikan gaji kurang dari batas minimun, tak diberikan jaminan sosial bahkan diperlakukan semena-mena. Kisah yang sangat menyentuh, mereka walau diperlakukan tidak manusiawi oleh majikan kulit putihnya tapi tetap bekerja dengan penuh tanggung jawab. Mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga, mengurus anak-anaknya sampai memerhatikan hal-hal kecil kebutuhan keluarga kulit putih tersebut. Padahal para majikannya kerap tak memberikan kasih sayang sewajarnya pada anak-anaknya. Skeeter pun bercerita kisah pengasuhnya bernama Constantine yang dipecat oleh ibunya karena kesalahan kecil.
Ada satu kisah pembantu kulit hitam yang dipecat oleh satu keluarga kulit putih karena menggunakan toilet keluarga kulit putih, keluarga kulit putih membuat kamar mandi diluar rumah khusus untuk pembantu kulit hitam karena menganggap penyakit kulit hitam berbeda dan membahayakan.
Ketika proyek buku Skeeter dan para pembantu kulit hitam kelar, berhasil naik cetak dengan judul Buku The Help dan beredar di toko-toko buku. Reaksi warga beragam, ada yang pro juga kontra. Ada yang terinspirasi ada juga yang tak terima. Banyak orang terdekat Skeeter yang dikecewakan dengan isi buku yang menohok dan tepat menggambarkan perilaku buruk mereka. Skeeter rela hubungannya menjadi buruk dengan mereka demi memperjuangkan persamaan hak kaum kulit hitam yang harus ditegakkan, terutama memenuhi hak kesejahteraan para pembantu serta perlakuan manusiawinya. Skeeter tak peduli semua teman dekat bahkan pacarnya yang menjauhinya. Jerih payah dan perjuangan Skeeter bersama Aibileen, Minny dan para pembantu kulit hitam lainnya menuai hasil. Buku The Help bukan Cuma laku di pasaran namun mendapat penghargaan tinggi dari sebagian masyarakat.
Perilaku-perilaku yang mencerminkan diskriminasi ras dalam novel The Help, diskriminasi yang dialami oleh pembantu perempuan kulit hitam yakni penindasan ras, penindasan kelas sosial (kekayaan atau ekonomi, pendidikan dan dan penindasan gender. Dari berbagai macam diskriminasi ras yang dialami oleh kaum kulit hitam, mereka melakukan usaha-usaha dan perjuangan dalam menghadapi diskriminasi ras dilakukan dengan dua hal yakni melawan dan membongkar.
Itu merupakan salah satu contoh kasus diskriminasi ras di negara Mississipi, di Indonesia juga banyak kasus diskriminasi ras salah satunya adalah etnis Tionghoa Indonesia terutama untuk etnis Tionghoa non muslim yang sering menerima perlakuan rasial dan diskriminasi dari sekelompok orang. Perlakuan bukan hanya berupa perlakuan intimidasi, tetapi juga hujatan dan ujaran kebencian. Bahkan sering beredar video di media sosial yang nyata-nyata ingin mengusir suku Tionghoa atau Cina non muslim dari bumi Indonesia walaupun orang tersebut merupakan warga negara Indonesia sah.
Sejak masa kemerdekaan, etnis Tionghoa sudah dinisbatkan sebagai masalah yang sangat membimbangkan. Disatu sisi mereka dibutuhkan karena kekuatan ekonominya, dilain pihak mereka juga banyak dibenci karena bagaimana tidak, sebagai mana kita ketahui semua, etnis Tionghoa merupakan satu kelompok minoritas yang hanya berjumlah 3-4% dari penduduk Indonesia, tetapi menguasai 70% sektor swasta dalam perekonomian Indonesia.
Diskriminasi ras juga terjadi pada mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Pada awal ia menjabat sebagai wakil gubernur diskriminasi tidak terlalu terang-terangan dan warga masih menerima Ahok namun ketika Ahok terlibat kasus penistaan agama banyak warga yang membencinya karena dinilai menistakan agama Islam terlebihnya lagi Ahok merupakan keturunan etnis Tionghoa dan non muslim.
            Ahok telah memutuskan setelah tidak menjabat Gubernur DKI Jakarta tidak akan bergabung atau masuk partai politik manapun, juga tidak berniat menjabat sebagai menteri. Bahkan ketika ditanya kemungkinan menjadi wapres, Ahok menyelutuk tidak mungkin jadi pejabat di negara ini karena dianggap kafir. Hal ini orang yang keturunan etnis Tionghoa dan non muslim menjadi kaum minioritas di Indonesia padahal mereka juga manusia sama seperti yang lain namun mereka sangat dibedakan di negara ini dan mungkin banyak etnis Tionghoa yang sangat bermanfaat di negara ini dan sudah berbuat baik di negeri ini namun tetap saja tidak diterima dan selalu dibedakan oleh sekelompok orang.
Hanya suku etnis Cina dianggap non pribumi di Indonesia, tetapi suku atau etnis dari Arab, Pakistan, Bangladesh, atau yang lainnya masih dianggap pribumi. Suatu tindakan diskriminasi yang sudah terlalu parah. Jika penempelan label pribumi pada orang Indonesia hanya karena berdasarkan agama atau ras. Hal ini berbanding terbalik dengan pedoman negara kita yaitu “Bhinneka Tunggal Ika” yang memiliki arti berbeda-beda tapi tetap satu. Nyatanya negara Indonesia memecah belah karena adanya suatu perbedaan.
Kesimpulannya, pada dasarnya kasus diskriminasi ras pada novel The Help dengan kasus diskriminasi ras di Indonesia sama, sangat membedakan ras dan etnis, dalam dua kasus tersebut kasus diskriminasinya sama-sama kejam namun dalam sisi yang berbeda. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan suatu perbedaan, yang salah hanyalah sudut pandang kita. Karena sebenarnya kita diciptakan untuk saling melengkapi jadi seharusnya perbedaan adalah bukan alasan untuk memunculkan suatu perpecahan diantara kita.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEMIOTIKA MAKNA PADA LIRIK LAGU MANUSIA KUAT – TULUS

DESKRIPSI WARNA PADA IKON LAYANAN ON-DEMAND GO-RIDE, GO-CAR, GO-FOOD PADA APLIKASI GO-JEK

Ikon, Indeks, dan Simbol Dalam Lambang Centang: Kajian Semiotika