REPRESENTASI KONSEP KONSUMTIF DALAM NOVEL CRAZY RICH ASIANS KARYA KEVIN KWAN DENGAN SLOGAN PADA BROSUR TRANSMART “BELANJA TERUS KEJAR HADIAH”

UJIAN AKHIR SEMESTER
GRADITA AUDIKA - 2125150606




Kata “konsumtif” sering diartikan sama dengan “konsumerisme”. Padahal kata yang terakhir ini mengacu pada  segala sesuatu yang berhubungan dengan konsumen. Sedangkan konsumtif lebih khusus menjelaskan keinginan untuk mengkonsumsi barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan secara berlebihan untuk mencapai kepuasan yang maksimal (Tambunan, 2003).
Perilaku konsumtif juga dapat didefinisikan sebagai perilaku membeli barang atau jasa yang berlebihan, walaupun tidak dibutuhkan (Moningka, 2006). Dahulu orang berbelanja karena ada kebutuhan yang harus dipenuhi. Saat ini orang berbelanja karena berbagai macam sebab, untuk memanjakan diri sendiri, menyenangkan orang lain, membeli sesuatu dengan alasan hari raya, atau karena potongan harga. Bahkan, hanya sekedar gengsi, memperlihatkan dengan status sosial tertentu dapat berbelanja di tempat “X” dan mampu membeli barang dengan merek ternama. Tanpa disadari, alasan-alasan tersebut membuat seseorang hidup dalam gaya hidup konsumtif.
Mowen dan Minor (2002) mengatakan bahwa perilaku konsumtif adalah suatu perilaku yang tidak lagi didasarkan pada pertimbangan yang rasional, melainkan membeli produk atau jasa tertentu untuk memperoleh kesenangan atau hanya perasaan emosi. Pengertian perilaku konsumtif tersebut sejalan dengan pendapat Dahlan yakni suatu perilaku  yang ditandai oleh adanya kehidupan mewah yang berlebihan, penggunaan segala hal yang dianggap paling mahal memberikan kepuasan dan kenyamanan fisik sebesar-besarnya serta adanya pola hidup manusia yang dikendalikan oleh suatu keinginan untuk memenuhi hasrat kesenangan semata (dalam Sumartono, 2002).
Dapat disimpulkan bahwa komsumtif ialah keinginan untuk mengkonsumsi barang atau jasa secara berlebihan yang tidak lagi didasarkan pada pertimbangan yang rasional.
Jika di dalam karya sastra tentunya ada beberapa karya yang berupa puisi, prosa, ataupun drama yang merepresentasikan konsep komsumtif dalam karya tersebut. Pada hal ini dengan contoh penulis asal Singapura bernama Kevin kwan menuliskan 3 series cerita bersambung dengan series pertama berjudul Crazy Rich Asians merepresentasikan konsep konsumtif menjadi tema minor dari cerita tersebut.
Novel Crazy Rich Asians menceritakan tentang tokoh yang bernama Rachel Chu yang merupakan dosen ekonomi keturunan China yang sedang berlibur ke Singapura bersama kekasihnya, Nicholas Young. Nicholas yang terlihat sederhana selama ini ternyata merupakan anak dari keluarga kolongmerat di Singapura. Setiap anggota keluarga Nicholas, terlihat sangat ingin berlomba-lomba menjadi yang terbaik. Mulai dari membicarakan gaun apa yang dipakai oleh siapa, perhiasan apa yang dibuat oleh siapa, hingga siapa yang memiliki garis keturunan yang bagaimana. Selain itu diceritakan bahwa cara mereka menghabiskan uang dengan berbelanja di suatu butik ternama, makan-makan di restoran mewah tanpa cela, hingga liburan di pulau pribadi dengan harga selangit menjadi hal yang mencolok dalam isi novel tersebut. Pada bagian ini terlihat adanya representasi konsep konsumtif pada novel Crazy Rich Asians, dimana diceritakan bahwa keluarga tokoh Nicholas menghabiskan uang dengan cara yang cukup berlebihan, dengan tujuan memanjakan diri, atau sekadar gengsi, serta ingin memperlihatkan status sosialnya. Padahal tokoh Nicholas sendiri sangat tidak menjadikan dirinya sebagai pribadi yang konsumtif, ia cenderung menggunakan barang seperlunya saja.
Pada kehidupan nyata dengan contoh pada masyarakat Jakarta, konsumtif secara tidak langsung sudah menjadi budaya. Budaya yang sepertinya sulit untuk diubah, karena mayoritas dari masyarakat senang dalam berbelanja berbagai hal yang penting ataupun yang kurang penting dan senang menjadi konsumen tanpa adanya keinginan untuk menjadi produsen atau menghasilkan suatu produk yang berguna dan bernilai jual. Padahal jika dilihat di sekitar tempat kita tumbuh dan berkembang, tentunya banyak yang dapat di gunakan ataupun bisa untuk di manfaatkan.
Tidak jauh berbeda dari novel Crazy Rich Asians karya Kevin Kwan, slogan yang terdapat pada brosur supermarket Transmart periode 1 Oktober hingga 25 November 2017 yaitu “Belanja Terus Kejar Hadiah”. Secara implisit slogan tersebut merepresentasikan konsep konsumtif, dimana slogan tersebut bersifat persuasif dengan mengajak masyarakat untuk belanja sebanyak-banyaknya demi mendapatkan hadiah bukan hanya semata-mata membeli kebutuhan saja. Hal tersebut tentunya akan mengubah mindset masyarakat bahwa jika ia membeli sebanyak-banyaknya barang (walaupun tidak diperlukan) maka ia akan selangkah lebih dekat untuk mendapatkan hadiah. Padahal kesempatan menang tersebut tentunya sangat sedikit dengan saingan ribuan orang yang juga berbelanja kebutuhan yang mungkin kebutuhannya cukup banyak dan pastinya salah seorang pemenangnya diundi secara acak, berbanding terbalik dengan uang yang cukup banyak yang telah dikeluarkan untuk membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan namun tergiur untuk memenangkan hadiah yang telah di “sayembarakan” supermarket tersebut.
Novel Crazy Rich Asians karya Kevin Kwan dengan slogan pada brosur Transmart “Belanja Terus Kejar Hadiah” sama-sama merepresentasikan konsep konsumtif dimana mengeluarkan banyak uang untuk mengkonsumsi barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan namun hal tersebut memiliki tujuan yang lain yaitu seperti dengan tujuan memanjakan diri, atau sekadar gengsi, ingin memperlihatkan status sosialnya, serta untuk memenuhi hasrat kesenangan semata.
Referensi
Kwan, kevin. (2016). Crazy Rich Asians. Terj. Cindy Kristanto. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.
Tambunan, R. (2001). Remaja dan Perilaku Konsumtif. [online] (http://www.duniaesai.com/psikologi/psi3.htm)
Moningka, C. (2006). Konsumtif : antara Gengsi dan Kebutuhan. [online]  (http://www.suarapembaruan.com/News/2006/12/13/urban/urb02.htm)
Mowen, J.C., Minor, M. (2002). Perilaku Konsumen. Jakarta. Penerbit Erlangga.
Sumartono. (2002). Terperangkap dalam Iklan : Meneropong Imbas Pesan Iklan Televisi. Bandung. Penerbit Alfabeta. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEMIOTIKA MAKNA PADA LIRIK LAGU MANUSIA KUAT – TULUS

DESKRIPSI WARNA PADA IKON LAYANAN ON-DEMAND GO-RIDE, GO-CAR, GO-FOOD PADA APLIKASI GO-JEK

Ikon, Indeks, dan Simbol Dalam Lambang Centang: Kajian Semiotika