Praanggapan Kecantikan Iklan Shinzui dan praanggapan Harta Tahta Wanita Dengan Novel Snow Country karya Yasunari Kawabata melalui Pendekatan Feminisme
Praanggapan Kecantikan Iklan Shinzui dan praanggapan
Harta Tahta Wanita Dengan Novel Snow Country karya Yasunari Kawabata melalui Pendekatan
Feminisme
Ezra Regi Pangestu (2125153060)
3Sis
Sastra
Dunia dan Kajian Budaya
Kebudayaan
merupakan cara berfikir seseorang dalam berfikir dalam jangka waktu turun
menurun. Biasanya kebudayaan memang berlaku secara berulang dan kompleks dalam
satu sudut pandang, karena memang kebudayaan akan tercipta bila terdapat
penutur yang juga dapat menangkap hal yang sama seperti pada pemikiran
sebelumnya. Pada proses kebudayaan inilah yang juga menuai praanggapan
didalamnya. Karena praanggapan merupakan cara berfikir seseorang untuk
menentukan bagaimana seseorang menduga atau berfikiran terhadap suatu hal yang
sudah dibuat dan adanya penutur atau pengikut suatu argumen tersebut. pembuat
argumen memang memasukan sesuai dengan konsep yang sudah ada dalam
pemikiran-pemikiran seseorang. terutama dalam melihat seorang perempuan. Dengan
melihat sesuai dengan pemikiran kecantikan mata lelaki yaitu rata-rata adalah
memiliki konsep pemikiran yang sama. Karena pastinya lelaki akan melihat
perempuan dalam segi kecantikan yang natural. Natural dalam arti ini adalah
kecantikan natural yang dipancarkan oleh perempuan. Oleh karena itu para
perempuan berlomba untuk menjadi cantik bila dilihat oleh para lelaki.
Kecantikan
memang tidak jarang digunakan untuk memikat hati lelaki oleh para
perempuan. Memang dengan cara
mempercantik dirilah perempuan berfikir akan mendapatkan pasangan. Seperti
itulah memang kenyataannya. Pemikiran seseorang terhadap gadis cantik Indonesia
memang tidak jauh halnya dengan perempuan berambut panjang, kulit putih, tinggi
semampai dan yang lainnya. Memang konteks perempuan disini dapat menjadi
praanggapan terhadap budaya yang hadir terkhususnya di Indonesia. Teori praanggapan konteks perempuan dalam
masa kini adalah sama semua seperti itu. Praanggapan yang terjadi didukung juga
karena iklan-iklan di televisi yang menunjukan bintang iklan yang memang
mempunyai pemikiran perempuan putih seperti pada perempuan-perempuan
Jepang. Konseptual yang terjadi pada
iklan-iklan di televisi juga membuat suatu referensi kecantikan untuk lelaki
dalam menilai suatu perempuan.
Pada
konteks iklan kecantikan pada artikel kali ini adalah mengenai iklan “Shinzui”.
Siapa yang tidak mengenal produk ini. produk yang menggunakan bintang iklan
asli dari Jepang inilah yang membuat suatu konsep kecantikan di dunia, terutama
di Indonesia. Seperti yang memang konsep perempuan cantik di Indonesia adalah
dengan melihat warna kulit. Untuk itu didukungnya oleh para wanita cantik
sebagai bintang iklan yang membuat seseorang melihat perempuan cantik dengan
iklan-iklan yang ada di televisi.
Iklan
merupakan salah satu bentuk tayangan yang sering digunakan oleh media massa
dalam mempengaruhi khalayak penonton. Di dalam iklan terselip suatu kepentingan
pihak pengusaha yang berusaha memanfaatkan media massa sebagai sarana promosi
atau sosialisasi terhadap produk tertentu. Dalam usaha mempengaruhi benak
khalayak tentang gambaran terhadap suatu produk, strategiperiklanan digunakan
sehingga dapat membuat masyarakat terpengaruh atau memiliki ketertarikan
terhadap suatu produk. Ketertarikan dalam hal kecantikan memang merupakan
pasar yang cukup ideal bagi produsen-produsen kecantikan pada hal perempuan
seperti ini. perempuan memang dalam hal seperti ini terlihat dengan perilaku
konsumtif mereka. Karena dalam halnya melihat dapat melihat bagaimana bintang
iklan yang membuat pembeli seperti model iklan yang cantik. Itulah dalam hal
praanggapan masuk kedalam bentuk iklan kecantikan seperti ini. Layaknya pada
iklan Shinzui terdapat perempuan jepang berkulit putih, berambut panjang,
sesuai dengan pola pikir kecantikan di indonesia yaitu adalah putih. Yang
menjadikan sebuah Praanggapan bila memakai barang dari Shinzui mendapatkan
bentuk kulit seperti wanita Jepang. Itulah yang membuat salah satu produk
kecantikan ini laku di pasaran. Dalam artikel ini dapat termasuk kedalam
praanggapan struktur. Praanggapan struktur disini adalah yang dimaksudkan
sebagai bentuk konteks kecantikan didalamnya.
Ada
perkataan yang ada dalam masyarakat yaitu adalah Harta, Tahta dan Wanita.
Perkataan seperti itu juga menjadi kebudayaan yang bersifat turun temurun dalam
masyarakat. Memang tidak ada yang mengetahui siapa sebenernya pembuat dari pada
kalimat seperti itu. Tetapi memang bila menggunakan praangaapan, konsep seperti
itu memang benar terjadi adanya, karena para lelaki akan lebih mengutamakan
tiga hal tersebut. terlebih hal tersebut memang benar nyata. Dalam konsep
nyata, memanglah seseorang diharuskan untuk mempunyai harta. Harta ini yang
digunakan sebagai alat pengukur kesuksesan yang seharusnya ada dalam
masyarakat. Karena dalam hartalah seseorang dapat menemukan strata atau bagian
kelas mana dalam
Dalam
hal ini dapat dikaitkan dengan novel Snow Country karya Yasunari Kawabata.
Karena memang novel karya Kawabata lahir di Jepang dan yang pastinya akan
menggunakan wanita-wanita Jepang sebagai latar dari pada novel Snow Country
tersebut. karena memang dimulai dengan cerita Shimamura yang akan berlibut di
tempat yang bersalju. Lalu cerita tersebut berlanjut didalam kereta. Shimamura,
lelaki yang hidup dari warisan orang tua dan tak memiliki pekerjaan jelas ini hendak
berlibur. Tujuan liburannya itu, sekaligus untuk menyegarkan dirinya dari
kepadatan Tokyo dengan mengunjungi gunung-gunung di awal musim dingin. Dalam
perjalanan di kereta itu, ia melihat seorang gadis cantik, Yoko. Gadis ini
naik kereta degan seseorang yang pucat seperti sedang sakit. Shimamura
terhenyak oleh kecantikan gadis itu dengan cara yang tak terduga. Yoko sedang
memandangi telunjuk kirinya. Telunjuk itulah satu-satunya bagian tubuhnya yang
masih bisa mengingat dengan samar-samar seorang wanita lain, Komako. Perempuan
yang akan dikunjunginya di gunung nanti, di sebuah desa bersalju.
Pada
saat yang demikian kalut karena ingatan yang mengkhianatinya dan hanya
telunjuknya saja yang masih terhubung. Ia angkat telunjuk itu, digerakkan di
kaca jendela kereta yang berembun, kemudian ia buat sebuah garis. Kaca itu,
lantas menjadi sebuah cermin. Saat itulah, ia melihat mata seorang wanita yang
menyeruak dan mengagetkannya. Mata yang demikian indah itu, mata milik Yoko. Di
sebuah daerah bersalju yang selalu dingin, Shimamura pertama kali bertemu
dengan Komako. Ia adalah seorang geisha yang sangat cantik dan menarik
dibandingkan dengan geisha lainnya. Sebenarnya, ia hanya seorang gadis biasa.
Menjadi geisha bukanlah keinginan dari dirinya tetapi keadaan yang memaksanya.
Dimata Shimamura, Komako adalah sosok gadis yang menarik dan dapat memikat hati
setiap pria tidak terkecuali Shimamura. Komako dapat menciptakan suasana yang
membuat hati menjadi tentram dan Shimamura merasa nyaman berada di dekatnya.
Selain itu, hal lain yang membuat Shimamura tertarik pada Komako karena Komako
sangat suka sekali menulis. Ia selalu menuliskan setiap kejadian yang ia lihat
dan alami dalam buku hariannya. Dan tanpa mereka sadari ternyata mereka berdua
telah saling jatuh cinta. Sebenarnya, hal itu mereka rasakan sejak pertama kali
mereka bertemu. Namun mereka berdua tidak yakin apakah dapat mempertahankan
cinta itu mengingat banyak sakali hal yang akan menghalanginya. Karena
sebenarnya, Shimamura telah memiliki istri yang tinggal di Tokyo. Yang istrinya
ketahui bahwa Shimamura pergi untuk bertemu temannya di daerah bersalju itu. Shimamura
dan Komako terus berusaha untuk mempertahankan cinta mereka. Berbagai cara
telah mereka tempuh namun akhirnya mereka berdua menyerah dan menyadari bahwa
cinta mereka memang tidak seharusnya terjalin karena akan banyak yang
tersakiti.
Dalam
Novel Snow Country karya Yasunari Kawabata kita dapat mengaitlkan Feminisme
didalamnya yang erat kuat kaitannya dengan kecantikan wanita-wanita Jepang tentang
kecantikannya. Lalu dari pada itu masuk juga dalam praanggapan Harta, Tahta dan
Wanita. Yang dalam arti luas kata tersebut adalah tentang bagaimana kesuksesan
seorang laki-laki dapat dilihat dari segi yang pertama adalah harta. Ya memang
tidak dapat dipungkiri bahwa memang hartalah yang sangat berpengaruh dalam
setiap kehidupan. Terutama untuk kaum lelaki sebagai pemimpin sebuah rumah
tangga, yang harusnya memiliki harta atau pekerjaan lebih dari istri atau
perempuannya. Tahta merupakan tujuan lelaki untuk sebagai simbol penghormatan
di golongan masyarakat. Karena lelaki sangat suka sekali dengan yang bernama
pujian. Semua laki-laki memang senang di puji, oleh karena itu keharusan sekali
bila seorang laki-laki memiliki tahta atau jabatan di kantornya dengan posisi
yang tertinggi dibandingkan yang lainnya. Lalu yang terakhir adalah perempuan.
bagaimana perempuan menjadi tolak ukur terhadap kehormatan seorang laki-laki. Mengapa
perempuan dapat menjadikan simbol kesuksesan dalam masyarakat?
Wanita
mendapatkan simbol keberhasilan seseorang mempunyai dua praanggapan dalam
masyarakat. Karena praanggapan itu terjadi bila mana Ambiguitas pemaknaan yang
di lakukan oleh masyarakat salah presepsi. Karena memang pada dasarnya yang
dimaksudkan perempuan sebagai lambang kesuksesan bila sudah mempunyai harta,
lalu sudah mempunyai Jabatan sebaiknya lelaki itu menikah. Karena sudah
memiliki kemapaman dalam hidup. Tetapi berbeda persoalan dengan lelaki yang
berfikiran bahwa wanita sebagai tolak
ukur kesuksesan lalu mencari wanita sebanyak-banyaknya untuk di jadikan tolak
ukur kesuksesan seorang laki-laki. lalu perempuan dijadikan sebagai budak
percintaan agar status seorang laki-laki naik karena nama perempuan tersebut.
lalu wanita berlomba-lomba agar menjadi cantik dengan menggunakan produk dari
Shinzui karena dianggap bila memakai produk itu bisa terlihat sepeti wanita
jepang yang cantik alami dari dalam. Agar praanggapan lelaki mempunyai Harta,
Tahta, Wanita sudah tidak berlaku. Walaupun berlaku lelaki itu hanya bangga
memiliki satu istri bukan beberapa istri. Yang juga menjadikan eksplotasi
dengan novel Snow County, yang di ceritakan adanya geisha cantik yang dapat
memikat hati shimamura. Walaupun pekerjaannya adalah sebagai geisha, shimamura
tetap tertarik dengan dia. Itulah bagaimana bila seorang perempuan dapat
menarik hati lelaki dengan kecantikannya.
Komentar
Posting Komentar