Pemaknaan sifat hewan sebagai Simbol


PEMAKNAAN SIFAT HEWAN SEBAGAI SIMBOL
2125154424

dalam berbagai budaya binatang sering dijadikan simbol-simbol. Misal, majalah Playboy menjadikan kelinci sebagai simbol dari majalah tersebut. Atau negara Amerika menjadikan Elang Botak sebagai lambang negaranya, dan Indonesia menggunakan burung Garuda sebagai lambang negara.
terdapat 3 macam tanda dalam ilmu pengetahuan yaitu icon, index dan symbol. Icon atau ikon, adalah bentuk yang paling sederhana, karena ia hanya pola yang menampilkan kembali obyek yang ditandainya, sebagaimana bentuk fisik obyek itu. Ikon cenderung hanya menyederhanakan bentuk, tetapi mencoba menampilkan bagian yang paling esensial dari bentuk tersebut. Tidak mudah menentukan seberapa mirip seharusnya sebuah ikon terhadap obyek yang diwakilinya. Semakin sering kita melihat tanda itu, akan menjadi kebiasaan sehingga dengan mudah dikenali sebagai tanda Ikon. Obyek yang diikonkan juga mempengaruhi, karena semakin familiar obyek tersebut, semakin mudah diikonkan, dan dipahami. Tetapi selalu ada konteks budaya lokal yang akan mempengaruhi, sehingga perlu memeriksa apakah budaya tertentu memiliki pemahaman yang khusus terhadap sebuah tanda ikon.
Indeks diterjemahkan secara literal sebagai some sensory feature(sesuatu yang dapat dilihat, didengar, atau mudah tercium baunya) yang kemudian menghubungkannya dengan obyek tertentu. Binatang adalah makhluk yang paling terbiasa menggunakan index sebagai alat mereka mengenali lingkungan sekitarnya. Anjing pelacak misalnya, sangat tajam penciumannya, sehingga mampu membedakan bau mangsa atau bahaya.Perlu dicatat, bahwa index selalu dipahami berdasarkan frekuensi kemunculannya. Artinya, untuk memahami tanda-tanda tersebut, perlu paparan berulang, terutama bagi manusia. Manusia belajar dari alam mengenai tanda-tanda alam, sehingga semakin sering suatu tanda muncul dan diikuti oleh peristiwa, atau kehadiran obyek tertentu, semakin hafal manusia terhadap index tersebut.Hubungan antar tanda index dengan obyeknya, tidak selalu sempurna dimaknai. Manusia biasanya yang paling bande dalam melabrak makna-makna tersebut, misalnya lampu merah yang tetap dilanggar. Binatang, cenderung patuh, karena mereka hanya mengandalkan insting.
Simbol digunakan untuk membuat asosiasi terhadap suatu obyek yang tidak harus berhubungan langsung baik secara fisik maupun karena kehadirannya dalam waktu tertentu. Simbol dalam kata-kata seringkali dengan mudah keluar dari konteksnya, dan hampir selalu berhubungan dengan kata-kata lainnya.Di sinilah kekuatan utama simbol yang diciptakan manusia. Ketika manusia sudah memiliki perbendaharaan kata indeksial yang kuat, dengan mudah ia dapat mengembangkan kata tertentu sebagai simbol. Dengan cara menemukan analogi atau hubungan yang masuk akal, kita bisa menggunakan suatu kata sebagai simbol yang sebenarnya keluar dari konteks kata yang sebenarnya. Misalnya, kata Meledak, kemudian digunakan juga untuk orang yang sedang marah besar. Padahal, kata meledak berhubungan secara indeksial dengan bahan peledak seperti bom.



sifat-sifat binatang biasanya diaplikasikan sebagai idea atau gagasan. Dalam semiotik terdapat dua konsep yang diperkenalkan. Pertama yang paling awal adalah konsep dari Ferdinand Saussure yang seorang strukturalis. Ia memperkenalkan semiotik sebagai Sound and Idea. Dimana sebuah kata bisa menimbulkan sebuah gagasan. Bisa juga disebut penanda dan petanda. Misal Soundnya adalah kursi, /k/u/r/s/i/ bisa juga disebut sebagai penanda, maka petanda atau idea yang akan muncul adalah alat untuk duduk.

 


Jika Sound mempunyai bentuk berupa bunyi parole, maka Idea ini tidak memiliki bentuk konkret karena ia berada di kepala. Seitap orang memiliki gagasan sendiri-sendiri tentang sound-nya.
Konsep kedua adalah oleh Robert Pierce. Seperi yang kita semua tahu dalam konsep semiotik yang diperkenalkan oleh Pierce, diperkenalkan segitiga semiotik yaitu:

 


                                                            



 



Representament adalah yang kita kenal dengan istilah Sound atau bagaimana benda disebut. Misal “Meja” jadi /m/e/j/a/.  Sedangkan intepretant adalah  idea atau gagasan, intepretant berada di kepala atau pikiran. Misal seseorang menyebut kata /m/e/j/a/, bisa jadi ide tentang meja berbeda-beda di otak setiap orang. Ada yang membayangkan meja berbentuk bundar berwarna coklat, ada yang berbentuk kotak berwarna putih dll.  Terakhir adalah objek sebagai bentuk dari representament secara konkret.
Namun, sebenarnya antara representament dan objek tidak memiliki hubungan langsung, karena representament bersifat tidak tetap terhadap objek. Kenapa begitu? Karena bisa jadi representament /m/e/j/a/ terhadap objek kongkret meja, bisa jadi kata /m/e/j/a/ memiliki arti berbeda dalam bahasa lain sehingga menimbulkan objek lainnya.
Tulisan ini akan membahas binatang buaya dan merpati sebagai simbol kesetiaan. Dalam budaya suku Betawi, Roti Buaya digunakan sebagai seserahan dalam perkawinan suku betawi. Biasanya si Lelaki datang ke rumah si perempuan membawa iring-iringan. Salah satu yang dibawa dalam iring-iringan itu adalah roti buaya. Roti buaya sendiri yang dibawa biasanya ada 3. Yaitu buaya laki, perempuan dan anaknya.
Dilansir dari apasih.web.id dulu masyarakat Betawi adalah masyarakat yang menggantunngkan hidupnya di sekitar sungai. Sungai menjadi tempat yang vital karena digunakan sebagai tempat mandi, cuci, air minum dll. Di sungai sendiri terdapat banyak hewan salah satunya adalah buaya air tawar.
Roti Buaya digunakan sebagai seserahan karena dianggap sebagai simbol kesetiaan. Dalam web tersebut dikatakan buaya sebagai simbol kesetiaan karena buaya hanya kawin sekali seumur hidup dan tak akan berpindah-pindah pasangan. Dan ternyata memang benar buaya hanya kawin seumur hidup.


Berlawanan buaya, kelinci disimbolkan sebagai sesuatu yang tidak setia. Sehingga binatang tersebut dijadikan simbol oleh majalah playboy. Sehingga muncul pertanyaan kenapa harus kelinci? Dilansir dari tribunnews, Dari catatan ilmiah, kelinci adalah hewan yang memilili nafsu berahi tinggi.
Kelinci sanggup berhubungan seksual sepanjang waktu saat kondisinya fit.Hewan yang satu ini juga mewakili sifat "playboy" di mana dia bisa bercinta dengan kelinci betina dari manapun.Dikutip dari nydailynews, Hugh Hefner sebagai pemilik majalah Playboy juga mengakui hewan kelinci digunakan sebagai logo Playboy lantaran bisa mewakili identitas seksual, senang bermain, dan periang. Sementara soal tuksedo dalam logo Playboy yang bersimbol dasi kupu-kupu, memiliki kesan maskulin, charming, dan ekslusif.


Referensi:
http://solo.tribunnews.com/2016/05/04/fakta-menarik-hewan-kelinci-hingga-dijadikan-logo-playboy-anda-tidak-akan-pernah-menyangka?page=2. Oleh: Hanang Yuwono
http://www.referensibebas.com/2016/01/cara-berkembang-biak-buaya.html
http://dkv-unpas.blogspot.co.id/2011/04/ikon-indeks-dan-symbol.html       
http://www.apasih.web.id/makna-mendalam-dari-roti-buaya-pada-acara-pernikahan-betawi-564.html






                       

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEMIOTIKA MAKNA PADA LIRIK LAGU MANUSIA KUAT – TULUS

Ikon, Indeks, dan Simbol Dalam Lambang Centang: Kajian Semiotika

DESKRIPSI WARNA PADA IKON LAYANAN ON-DEMAND GO-RIDE, GO-CAR, GO-FOOD PADA APLIKASI GO-JEK